Friday 12 October 2012

Could It Be Love? #2

...
5 taun berlalu, rupanya ia masih bersarang. 
Entah karena perasaan absurd tadi, ataukah memang tidak ada objek yang lain. Haha.. 
Untuk opsi kedua ini rasanya perlu diantisipasi juga. Dan itu sebenarnya yang ingin kuceritakan disini.

Beberapa minggu terakhir ini rasanya ada sesuatu yang mampir. Aku tak bisa menyebutnya virus, hanya saja ini cukup mengganggu. Sebuah makhluk baru yang kutemukan di kampus ini. Bukan di tempatku yang dulu. Secara personal dia ternyata memiliki banyak kemiripan dengan virus itu. Permukaan luarnya ternyata berbeda dengan isinya. Membuatnya menjadi sosok yang cukup misterius untukku. Seperti biasa, rasa penasaran selalu berhasil membuat adrenalinku tertantang dan menjadi lebih dinamis. Haha.. Dan dalam setahun belakangan ini takdir membuat kami menjadi lebih sering berkordinasi, sedikit banyak aku mulai mengetahui banyak sisi tak nampak darinya yang tidak diketahui oranglain (mungkin). Tanpa kusadari, akhir-akhir ini aku menjadi lebih sering menceritakannya. Pada siapapun, adikku, ibu atau teman-teman. Dan ini hampir mirip dengan gejala munculnya virus itu, hanya saja kali ini aku lebih cepat menyadarinya, kurang lebih 1 bulan mungkin, tidak satu tahun. 

Beberapa waktu lalu, keadaan memaksa kami berada dalam posisi yang cukup dekat secara fisik dalam rentang waktu yang cukup lama. Ah, mengapa itu begitu menyiksa? Dadaku cukup sesak saat itu. Seperti tidak tahu harus berbuat apa. Aneh sekali rasanya, harusnya sih ya biasa saja. Aku tahu ia ada di belakangku. Sekali lagi, ini terpaksa. Dan situasi menjadi semakin parah, aku tahu jarak kami menjadi semakin dekat. Dekat sekali mungkin. Bahkan jika saja aku membalikkan badan, mungkin aku hanya bisa melihat kaos dan jaketnya saja yang tepat ada di depan mataku. Aaaargh, gila! Ini gila. Jika kau tahu, tanganku gemetaran saat itu. Haha, norak kali.. Tapi jujur, dalam kondisi itu, justru aku ingin dia tetap disana. You know what? It’s too crowded. Aku sendiri khawatir terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Copet, pelecehan, atau apalah. Setidaknya kehadiranya disana, membuatku sedikit ada teman, emh.. atau mungkin merasa sedikit aman. Ah, sial! Oke, kali itu memang aku merasa dijaga dan dilindungi. Tapi mengapa harus dia lagi??? Percayalah, aku yang terlebih dulu masuk, dan yang lain menyusul. Saat itu ada 5 orang yang lain. Mengapa formasinya mesti terpisah menjadi 4-2? Aku pun tak tahu mengapa dia ada di belakangku. Berdua itu terlalu menyiksa untuk makhluk yang tak halal. Terlalu banyak pikiran yang tak perlu menjadi muncul. Terlalu banyak perasaan tak penting yang jadi timbul. Dan aku semakin paham mengapa Tuhanku memberikan banyak aturan untuk makhluk-makhluk yang tak halal ini. Ah, betapa Ia begitu menjaga makhluknya. Dan betapa Ia membuat sistem alam dengan begitu sinergis.

Waktu menyelamatkanku. Akhirnya Aku bisa keluar dari situasi yang tak bersahabat itu. Situasi yang tak bersahabat dengan hatiku lebih tepatnya. Keluar, namun efeknya masih terasa hingga kini. Ya Allah, ini kali pertama aku dihadapkan pada situasi seperti itu. Menyiksa. Sungguh menyiksa. Tiba-tiba kemampuan otak kanan ini mengembara jauh. Aah, sudah hentikan. Semoga kekacauan ini hanya terjadi padaku saja. Semoga dia baik-baik saja. Semoga dia tak bisa menangkap sinyal aneh dariku. Semoga dia tetap bisa menjaga segala hal  baik yang ada padanya. 

So?

...

No comments:

Followers