Wednesday 26 September 2012

Ya Rabb, sungguh aku ingin mencintainya karena-Mu




Sakit sekali. Entah ini untuk kali keberapa. Mengapa aku selalu tidak nyaman dengan caranya?
Ya Rabb, aku benci menjadi seperti ini. Diam-diam ada rasa dendam yang muncul saat aku merasa dikecewakan, ‘dipaksa’, atau diperintah. Perasaan itu halus sekali, dan tiba-tiba saja dia telah menyebabkan penyakit hati yang parah untuk segumpal darah ini.

Ya Rabb, aku benci jika harus memperlihatkan wajah masamku. Aku benci jika harus melipat wajahku, saat sikapnya begitu menggangguku. Ya Rabb.. aku benci menjadi seperti ini..

Rabbi.. sungguh aku ingin mencintainya.. mencintainya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.. mencintainya dan memaafkan segala yang tak berkenan atasnya.. Ya Rabb, berikan aku kelapangan hati 

Ya Rabb..
Aku tahu 3 bulan belakangan ini aku cukup tersiksa oleh sikapnya, tapi akupun sadar pasti diapun sama tersiksanya atas sikap-sikapku terhadapnya. Ya Rabb, aku tahu begitu banyak sifatnya yang berkebalikan denganku yang begitu mengganggu diri ini. Pun aku menyadari bahwa akupun tak jauh berbeda atas segala kekurangan dan kelalaianku.

Rabbi… aku sudah ceritakan segalanya sore tadi. Selepas maghrib hingga isya.. Sudah kuungkapkan, mungkin belum semuanya, tapi itu cukup membantu…
Hati ini belum stabil memang. Bahkan untuk menulispun, sulit rasanya..

Ampuni aku ya Rabb..

Sunday 9 September 2012

Hari yang indah

Hari yang indah
Abis silaturahim asrama 2011-2012 di tanjung sari, rumah keluarga salah seorang diantara kami.
Pergi menyusul naik motor dengan 4 motor ikhwan lainnya. Ditinggalin di belakang, kelilipan, lewat track luar kota, seru lah.. memorable :) Dua jam loh perjalannya dari kampus, padahal naik motor.

Hari yang indah
Berkumpul lagi bersama 'de geng' di tahun lalu. Ga lengkap memang, tapi sangat berkesan. Makan bareng, sharing yang agak geje sebetulnya, dan agenda terpenting yang selalu bikin kita terlambat menutup acara, FOTO. haha.. Tapi oke sih pemandangannya, sawah. Seru lah..

Hari yang indah
Saat semakin menyadari dan mensyukuri nikmat dan indahnya perpisahan.
Saat raga tak lagi sedekat dulu. Saat sapaan tak lagi sesering dulu.
Entah, hari ini aku semakin menyadari bahwa aku menyayangi mereka. Perasaan ini agak blunder sebetulnya, gak jelas. Tapi saat berkumpul lagi bersama mereka setelah sekian lama tak bertemu, bahagiaaaa sekali rasanya. Ah, kangen!

Perpisahan, seringkali aku menghindarinya, karena aku tak suka.
Tapi kini, aku menyadari bahwa banyak hal yang justru muncul setelah perpisahan.
Maka mulai saat ini, aku akan belajar untuk selalu menyambut perpisahan dengan persiapan akan begitu banyak hikmah dan pelajaran yang Allah berikan.

Bismillah :D





Sunday 2 September 2012

Bad Mood

Asri g suka diperlakukan seperti itu. Asri ga suka caranya seperti itu.

Mungkin aku yang terlalu banyak ingin dipahami dan dimengerti, dan orang lain berbuat sesuai dengan yang kuharapkan. Satu tahun tinggal dalam sebuah rumah yang sama, ternyata belum cukup bagiku untuk berlapang dada atas sikap temanku. Mungkin hati ini yang terlalu keras.
Entah mengapa, aku selalu terganggu dengan caranya mengingatkanku. Entah mengapa aku selalu terganggu dengan caranya membangunkanku. Entah mengapa aku sering terganggu dengan caranya mengajakku. Mungkin karena aku merasa, bahwa aku selalu dipandang sebelah mata olehnya. Mungkin karena aku merasa, ia melihatku sebagai seorang yang belum benar dan banyak salah. Aku tahu, itu berarti egoku semakin bertambah. 

Tapi aku tak suka jika aku selalu disalahkan. 

Despite all, Aku tahu maksudnya baik. Aku sadar, teramat sadar bahkan, bahwa yang ia inginkan baik bagiku. Aku tahu itu. Hanya saja aku sangat terganggu dengan caranya. Imbasnya adalah ekspresiku berubah menjadi sangat dingin dan raut wajahku akan sangat tak bersahabat. Terlebih padanya. Bahkan untuk menyapa pun malas rasanya. Mending ga usah deh, daripada ntar ribut.  Dan bayangkan saja, jika itu terjadi di setiap pagiku, maka aku akan mengawali hariku dengan mood yang sangat buruk. Dan sore ini itu terjadi. Dan sampai sekarang moodku masih belum membaik. Tugas kuliah pun kusingkirkan sejenak. 


Ya Rabb, aku tahu ini tidak baik. Bantu aku menata hati ini..
Dia saudaraku, saudara terdekat bahkan. Aku sangat tahu maksudnya begitu baik. Ia hanya bermasalah dalam caranya saja. Sungguh aku tak membencinya. Aku hanya tak menyukai caranya. Terlalu mengganggu bagiku. Bantu aku menata hati dan berlapang dada atas sikapnya, Ya Rabb. Aku tidak mau, jika setiap pagi harus memberikan raut wajah yang tak manis untuknya. Aku hanya tidak ingin selalu berekspresi buruk saat ia mengingatkanku. Seperti yang telah kuceritakan, sekarang aku sulit untuk bisa menyembunyikan isi hati dan perasaanku. 

Jaga ukhuwah ini ya Rabb..

Followers