Friday 17 May 2013

Maaf....

Ya Allah, maafkan asri jika ini menjadi keputusan yang lebih banyak mudharatnya..
Ya Allah, maafkan asri yang tidak bisa banyak berargumentasi... sehingga tak nampak dengan jelas, apa yang sebenarnya aku maksud..
Ya Allah maafkan asri, jika karena itu semua kemudian terjadi banyak kemudharatan..

Ya Allah, jujur aku masih ingin.. Tapi entah kenapa, hambaMu yang bodoh ini tak bisa memberikan alasan-alasan yang bisa membuatnya tetap..
Ya Allah, hati ini sungguh begitu berat, tapi entah mengapa logikaku tak bisa mengantarkan yanng lain untuk bisa sepaham denganku...
Ya Allah, kenapa aku selalu kalah.. Ya Allah aku harus belajar banyak...
Ya Allah...............

Rabbi, semoga dengan ini bisa membuatnya -yang aku sayangi bisa belajar lebih banyak lagi.. jauuh... jauuuh... lebih banyak.. Rabbi, jadikanlah ini memang keputusan yang terbaik baginya... Rabbi, sungguh aku masih berat.... berat sekali. Tapi mungkin yang lain juga sesungguhnya merasa berat..

Ya Rabbi, mengapa ini menjadi begitu berat... :(
Percayalah, aku menyayangimu... insyaallah


Sunday 12 May 2013

Graduation

Tingkat akhir, syndrom TA menerpa.
Memang waktu selalu berputar lebih cepat dari yang kita rasakan. Dan tiba-tiba udah tingkat 4 aja.. Ngerjain TA. Sidang. Lulus.. Ya Rabbi...

Dunia nyata semakin jelas baunya..
erghhh.. aromanya bikin galau.. Mau dibawa kemana ya.. ko hidup asri malah jaadi blur gini..

Dan disinilah kembali diuji, antara ketakutan dan kekhawatiran pada masa depan, dengan keyakinan yang penuh pada Sang Pencipta. Manakah yang yang paling mendominasi?

Menuju detik-detik kelayakan (kedua)..
Ya Rabbi, mudahkanlah..
Lancarkanlah...
Sampaikanlah...

Semoga waktuku tak terlalu lama lagi disini..
Agar bisa lebih cepat berpikir tentang apa dan bagaimana aku akan melanjutkan dan berkontribusi untuk yang lain...

It's about My Sister

Ini tentang adikku.. hehe
Hari ini dia ikut learing camp Beasiswa Perintis untuk persiapan SBMPTN bulan depan. Semacam karantina sebulan untuk bimbingan belajar sekaligus membangun mental. Sebulan di karantina, tanpa HP dan lingkungan luar tentunya. Termasuk aku.

Entah mengapa, ada semacam perasaan kehilangan. -Haha, gengsi banget gue ngaku ini.
Dia yang selama ini direcoki dengan segala ceritaku, mulai kabar gembira sampai cerita galau. Dia yang kupaksa untuk membantu pekerjaan TA ku. Dan dia yang rese juga sih dengan kekeras kepalaannya. Sekarang harus diisolasi dan aku tidak bisa merecokinya lagi. Sedih juga ya ternyata.

Tadi sebelum pergi, dia bilang 'makasih ya Teteh!", sambil mencium kedua pipiku. Haha, keliatannya dia girang sekali. Ya, memang dari awal dia memang ingin sekali ikut Learning Camp BP ini. Dan akhirnya, dia bisa ikut, setelah sebelumnya terhambat.

Ah, dia sudah besar sekarang.
Sebentar lagi akan kuliah..
Dia yang dulu sering kusesali, karena wataknya yang keras kepala dan angkuh.
Hingga akhirnya sebagai kakak, aku tak bisa berbuat banyak. Karena dia egois.

Waktu membuat kami tumbuh semakin besar dan belajar lebih dewasa
Ia yang egois dan keras kepala, justru sekarang menjadi pemegang kartu rahasia-rahasiaku
Dan aku yang melankolis dan plegmatis ini, justru menjadi orang yang paling bisa menaklukkannya.

Sayang banget deh sama si egois yang satu ini. Hwehehe..

Ya Rabb, kali ini izinkanlah ia mendapatkan apa yang ia inginkan..
izinkanlah ia untuk tumbuh dan berkembang di tempat dan kampus impiannya.
jadikanlah dengannya ia menjadi lebih bermanfaat untuk orang banyak, terutama kedua orang tua kami

Ya Rabb, izinkanlah kali ini ia sampai pada mimpi-mimpinya..
sebelum kemudian Engkau sampaikan ia pada mimpi-mimpinya yang lain..

Ya Rabb, izinkanlah..



Adakah memang hati ini yang semakin mengeras?



Followers