Thursday 24 May 2012

Keterlambatan

Asrama Puteri Salman di bulan mei

Haha, entah kenapa asrama begitu hangat dan melankolis di bulan ini. Mungkin karena masa-masa penghabisan. penghujung waktu.

Asrama ini entah kenapa jadi lebih nyaman, para penghuninya jadi lebih hangat dan menyenangkan. Sampai masa-masa menyebalkan di setiap akhir semester, bisa dilalui dengan lebih membahagiakan dari biasanya.
Sejak diminta buat ngisi lembar evaluasi sekitar satu bulan yang lalu, asri baru sadar ternyata banyak hal yang udah dilewati ya di asrama ini? Haha, terlalu cepat waktu berjalan, sampe ga kerasa.

Dulu, waktu minggu-minggu pertama di asrama, itu cukup menegangkan karena keliatannya Asrma yang sekarang lebih dinamis dari asrama sebelumnya. orang-orangnya lebih heterogen dan 'tidak aman'. haha.. time goes by.. dan sekarang udah sebulan terakhir waktu untuk ada di asrama. Dan ketakutan-ketakutan itu kini berubah menjadi kegelisahan. Kegelisahan akan perpisahan.

Tanggal 17 Mei kemarin, kita perpisahan asrama, bareng sama Astra juga. Yah, melow-melow-an lah pokonya. Makan bareng, tker kado, ngasih testimoni. naik kereta melakukan perjalanan bareng. Ah, asik lah pokonya.

Kenapa cinta seringkali muncul di ujung? Kenapa sayang seringkali dirasakan saat yang disayang itu nyaris pergi atau bahkan telah jauh pergi? Kenapa harus gitu? Atau pemikiran asri yang salah?
Atau mungkin Allah atur skenarionya kaya gitu, biar cinta dan sayang itu terasa lebih dramatis?
Atau ini hanya masalah keterlambatan?
Terlambat untuk mencintai
Terlambat untuk menyayangi
Tapi keterlambatan itu terlalu menyakitkan. Rasanya Allah ga setega itu, bikin semua orang yang merasakan cinta dan sayang berbarengan dengan rasa menyesal karena keterlambatan.

ataukah kita yang salah? salah menempatkan cinta dalam urutan aktivitas kita?
katanya, Cinta adalah ruh dari setiap aktivitas. Maka dengan cinta apapun yang kita lakukan akan lebih berenergi, berkekuatan tinggi, dan meledakkan segala potensi.

Mungkin itu yang Allah mau,
menempatkan cinta pada awal dari segala aktivitas kita
maka, saat tiba waktunya untuk pergi, penyesalan tak ada lagi karena cintalah yang mengiringi perjalannya hingga mengantarkan akhirnya pada peningkatan rasa cinta.

Ngomong apa ya saya tadi? Haha
Ya intinya, itulah persaudaraan dalam islam. Mengawali nya dengan cinta, membingkainya dengan penuh kasih sayang, hingga tiba saatnya untuk pergi dan perpisahan itu nyata adanya, Cinta tetap mengiringinya. Mengiringi perpisahannya, hingga kembali mempertemukan cintanya dalam surga-Nya kelak.
Uhibbukifillah...


Followers