Friday 18 October 2013

Teruslah Bergerak

Istirahatnya seorang muslim adalah saat ia telah menginjakkan kakinya di surga

Nampaknya kalimat diatas itu benar adanya. Tadi siang saat jam istirahat di kantor, seperti biasa kami para desainer selalu asik ngobrol sambil menyantap makan siang. Obrolan yang selalu seru dan hampir tak berujung, bahkan ketika jam istirahat habispun kami masih sering asik dengan tema obrolan kami.

Siang ini salah seorang teman kantor, Teh Detika yang baru saja melahirkan putra pertamanya, bercerita tentang ceritanya selama proses melahirkan. Selama dua hari ia merasakan mules akan melahirkan sebelum akhirnya si Jalu hadir di alam dunia ini. Rasa sakit yang teramat sangat katanya, jauh lebih sakit dari sakit haid yang biasa kualami saat datang bulan. Detik-detik menjelang melahirkan, semakin banyak rasa yang muncul, mulai dari sering buang air kecil hingga sakit yang teramat sangat, sampai terasa dingin hingga ke tulang, katanya. Kami yang mendengarkan, membayangkannya sampai ngilu-ngilu sendiri. Katanya, rasanya kayak diharkosin, nunggu-nunggu, kapan ya lahirannya...? Duh kebayang ya, sakit haid aja sering ga tahan sampe guling-guling sendiri di kasur, apa  rasanya mules akan melahirkan? ga bisa guling-guling pula..

Dalam hati saya berpikir, setelah melahirkan pasti rasanya sangat lega ya.. dan kesusahan yang dialami selama 9 bulan rasanya akan hilang. Ternyata tidak. Teh Detika melanjutkan ceritanya, tentang bagaimana proses persalinannya, tentang jahitannya, ah pokoknya ngilu abislah. Tapi beliau bilang, Waktu ngelahirin itu ga terlalu sakit, yang lebih sulit itu justru ketika awal-awal menyusui. Ketika dede bayinya belum bisa spontan minum sendiri, sedang persediaan ASI sudah mulai banyak. Katanya, rasanya itu sakiiiit sekali, seperti abses (pembengkakan) gitu. Sampai akhirnya ASI harus dikeluarkan secara manual, tanpa bantuan si dede dan itu rasanya sakit sekali, katanya.

Sampai disini, kemudian saya ingat sebuah kalimat di awal tulisan ini. Sepertinya memang niscaya bahwa sejatinya kita tidak bisa beristirahat sebelum kaki kita sampai di surga. Selalu ada hal baru yang harus kita lakukan, setelah kita selesai mengerjakan 'hal besar' dalam hidup kita. Teringat ketika dulu lulus dari SD, lanjut SMP. Kemudian lanjut SMA, setelah selesai langsung memikirkan akan kuliah dimana. Setelah masuk PTN yang diinginkan, ternyata itu belum selesai, karena kuliah juga bukan hal yang mudah apalagi di PTN yang diinginkan tadi. Setelah kuliah, kita juga mesti selesai dengan perkuliahan kita, mengejar tugas akhir, sidang akhir, dan kemudian wisuda.

Setelah wisuda, lalu ditanya lagi mau kemana? kapan kerja? Setelah kerja, ditanya lagi, kapan menikah? Setelah menikah, nanti ditanya lagi, kapan punya anak? Setelah punya anak, ditanya lagi kapan mau ngasik adek lagi? daaaan seterusnya...

Dan memang akhirnya akan selalu begitu, sampai akhirnya tidak akan ada lagi pertanyaan akan kemana, hanya setelah kita benar-benar telah menginjakkan kaki kita di Surga-Nya. Ah Rabbi, indah sekali.. 

Maka yang selanjutnya harus kita lakukan dalam hidup ini memang TERUS BERGERAK. Move On. Bergeraklah, karena jika tidak kita akan tertinggal. Bergeraklah karena waktu tak akan pernah menunggu kita. Bergeraklah karena memang hanya itu yang bisa kita lakukan sebagai manusia, yang ingin dihargai kemanusiaannya sebagai manusia, bukan sebagai binatang atau makhluk-Nya yang lain, yang tidak diberi bekal akal, pikira, dan hawa nafsu.

Maka, teruslah bergerak!


No comments:

Followers