Monday 19 November 2012

UGD #3

Disinilah Ya Rabb, akhirnya aku menyadari bahwa waktu telah menggiringku begitu jauh. Jauh meninggalkan masa kecilku, beranjak menuju kedewasaan. Mau tak mau. 

Seringkali aku membohongi usia, dan melupakan angka.
Aku tak mau cepat tua, aku masih mau begini. Aku masih ingin kecil dan diayomi. Aku masih ingin dilihat dan diperhatikan. Aku masih ingin bisa melakukan sesuatu yang memang ingin aku lakukan, saja.

Tapi dunia berkata lain. 
Semuanya menggiringku meninggalkan masa-masa itu dan membuka pintu-pintu baru untukku. Mungkin Allah sedang mempersiapkanku untuk menjadi sesuatu. Apa itu, aku tidak tahu. Tapi aku disentil untuk mengutip perkataan WS. Rendra dalam puisinya, 
"Kenapa kita tidak pernah bertanya, 'Mengapa amanah itu diberikan kepada kita?'"

Itulah mengapa aku yakin, dengan ini semua sesungguhnya Allah sedang mempersiapkanku untuk menjadi sesuatu. 

Bersyukur, di akhir semester kemarin aku memutuskan untuk menyetujui mengambil amanah sebagai pembina asrama. Awalnya aku menolak. Aku tahu siapa diriku. Aku tahu bagaimana aku. Dan aku tahu sebobrok apa diri ini. Tak pantas dan belum siap rasanya, jika aku menjadi pembina asrama. Tapi akhirnya kuputuskan untuk kuambil, dengan niat ingin melanjutkan pembinaan di salman. Agak was-was dan kurang yakin dengan diri sendiri sebetulnya, tapi yasudah, coba kulajani saja dulu.

Bulan-bulan pertama ini cukup menyiksa sebetulnya. Berkolaborasi dengan orang-orang yang dominan koleris dalam satu rumah, yang judulnya aku membina mereka. Kuakui ini adalah masa-masa terberat selama aku menjalani kehidupan asrama sejak tahun pertama di ITB. Tapi kejadian ini cukup membuatku tersadar. Bahwa akan ada banyak yang kudapatkan disini. Softskill yang mungkin tak akan bisa didapat jika aku tidak menjadi pembina asrama. Bayangkan saja, mengelola 19 anak yang padahal aku sendiri masih harus dibenahi. Sering sekali aku merasa bodoh dan tak pantas, saat lagi-lagi aku kesiangan terutama. Ya Rabbi, itu tantangan terberat bagiku.. 

Tapi aku yakin, balasan dari Allah akan selalu sebanding dengan nilai lelah kita.
Saat aku merasa begitu berat, kembali aku meyakini bahwa akan ada banyak yang bisa kudapatkan. Tidak mudah memang, karena itu PR hati juga. 

Tapi sekali lagi, akan aku awali semua ini dengan mencintai mereka terlebih dahulu sebelum aku mengenalnya. Setelah masa-masa UGD ini, aku semakin bersyukur ada di asrama dan aku mulai mencintai dan mengenal mereka satu persatu. 

Ya Rabb, lapangkanlah dada ini untuk bisa menerima segala yang kau berikan dalam hidupku
Ya Rabb, bersihkanlah hati ini dari segala penyakit hati yang bisa membatasi cinta ini pada mereka

Ya Rabb, aku yakin rencanaMu indah, maka sampaikanlah aku dengan selamat menuju ketetapan itu




No comments:

Followers