Sakit sekali. Entah ini untuk kali keberapa. Mengapa aku
selalu tidak nyaman dengan caranya?
Ya Rabb, aku benci menjadi seperti ini. Diam-diam ada rasa
dendam yang muncul saat aku merasa dikecewakan, ‘dipaksa’, atau diperintah.
Perasaan itu halus sekali, dan tiba-tiba saja dia telah menyebabkan penyakit
hati yang parah untuk segumpal darah ini.
Ya Rabb, aku benci jika harus memperlihatkan wajah masamku.
Aku benci jika harus melipat wajahku, saat sikapnya begitu menggangguku. Ya
Rabb.. aku benci menjadi seperti ini..
Rabbi.. sungguh aku ingin mencintainya.. mencintainya dengan
segala kelebihan dan kekurangannya.. mencintainya dan memaafkan segala yang tak
berkenan atasnya.. Ya Rabb, berikan aku kelapangan hati
Ya Rabb..
Aku tahu 3 bulan belakangan ini aku cukup tersiksa oleh
sikapnya, tapi akupun sadar pasti diapun sama tersiksanya atas sikap-sikapku
terhadapnya. Ya Rabb, aku tahu begitu banyak sifatnya yang berkebalikan
denganku yang begitu mengganggu diri ini. Pun aku menyadari bahwa akupun tak
jauh berbeda atas segala kekurangan dan kelalaianku.
Rabbi… aku sudah ceritakan segalanya sore tadi. Selepas
maghrib hingga isya.. Sudah kuungkapkan, mungkin belum semuanya, tapi itu cukup
membantu…
Hati ini belum stabil memang. Bahkan untuk menulispun, sulit
rasanya..
Ampuni aku ya Rabb..
No comments:
Post a Comment