...
5 taun berlalu, rupanya ia masih
bersarang.
Entah karena perasaan absurd tadi, ataukah memang tidak ada objek
yang lain. Haha..
Untuk opsi kedua ini rasanya perlu diantisipasi juga. Dan itu
sebenarnya yang ingin kuceritakan disini.
Beberapa minggu terakhir ini rasanya ada sesuatu yang mampir. Aku tak bisa menyebutnya virus, hanya saja ini cukup mengganggu. Sebuah makhluk baru yang kutemukan di kampus ini. Bukan di tempatku yang dulu. Secara personal dia ternyata memiliki banyak kemiripan dengan virus itu. Permukaan luarnya ternyata berbeda dengan isinya. Membuatnya menjadi sosok yang cukup misterius untukku. Seperti biasa, rasa penasaran selalu berhasil membuat adrenalinku tertantang dan menjadi lebih dinamis. Haha.. Dan dalam setahun belakangan ini takdir membuat kami menjadi lebih sering berkordinasi, sedikit banyak aku mulai mengetahui banyak sisi tak nampak darinya yang tidak diketahui oranglain (mungkin). Tanpa kusadari, akhir-akhir ini aku menjadi lebih sering menceritakannya. Pada siapapun, adikku, ibu atau teman-teman. Dan ini hampir mirip dengan gejala munculnya virus itu, hanya saja kali ini aku lebih cepat menyadarinya, kurang lebih 1 bulan mungkin, tidak satu tahun.
Beberapa minggu terakhir ini rasanya ada sesuatu yang mampir. Aku tak bisa menyebutnya virus, hanya saja ini cukup mengganggu. Sebuah makhluk baru yang kutemukan di kampus ini. Bukan di tempatku yang dulu. Secara personal dia ternyata memiliki banyak kemiripan dengan virus itu. Permukaan luarnya ternyata berbeda dengan isinya. Membuatnya menjadi sosok yang cukup misterius untukku. Seperti biasa, rasa penasaran selalu berhasil membuat adrenalinku tertantang dan menjadi lebih dinamis. Haha.. Dan dalam setahun belakangan ini takdir membuat kami menjadi lebih sering berkordinasi, sedikit banyak aku mulai mengetahui banyak sisi tak nampak darinya yang tidak diketahui oranglain (mungkin). Tanpa kusadari, akhir-akhir ini aku menjadi lebih sering menceritakannya. Pada siapapun, adikku, ibu atau teman-teman. Dan ini hampir mirip dengan gejala munculnya virus itu, hanya saja kali ini aku lebih cepat menyadarinya, kurang lebih 1 bulan mungkin, tidak satu tahun.
Beberapa waktu lalu, keadaan memaksa kami
berada dalam posisi yang cukup dekat secara fisik dalam rentang waktu yang
cukup lama. Ah, mengapa itu begitu menyiksa? Dadaku cukup sesak saat itu. Seperti
tidak tahu harus berbuat apa. Aneh sekali rasanya, harusnya sih ya biasa saja. Aku
tahu ia ada di belakangku. Sekali lagi, ini terpaksa. Dan situasi menjadi
semakin parah, aku tahu jarak kami menjadi semakin dekat. Dekat sekali mungkin.
Bahkan jika saja aku membalikkan badan, mungkin aku hanya bisa melihat kaos dan
jaketnya saja yang tepat ada di depan mataku. Aaaargh, gila! Ini gila. Jika kau tahu, tanganku gemetaran saat itu. Haha, norak
kali.. Tapi jujur, dalam kondisi itu, justru aku ingin dia tetap disana. You
know what? It’s too crowded. Aku sendiri khawatir terjadi sesuatu yang tak
diinginkan. Copet, pelecehan, atau apalah. Setidaknya kehadiranya disana,
membuatku sedikit ada teman, emh.. atau mungkin merasa sedikit aman. Ah, sial!
Oke, kali itu memang aku merasa dijaga dan dilindungi. Tapi mengapa harus dia
lagi??? Percayalah, aku yang terlebih dulu masuk, dan yang lain menyusul. Saat
itu ada 5 orang yang lain. Mengapa formasinya mesti terpisah menjadi 4-2? Aku
pun tak tahu mengapa dia ada di belakangku. Berdua itu terlalu menyiksa untuk
makhluk yang tak halal. Terlalu banyak pikiran yang tak perlu menjadi muncul.
Terlalu banyak perasaan tak penting yang jadi timbul. Dan aku semakin paham
mengapa Tuhanku memberikan banyak aturan untuk makhluk-makhluk yang tak halal
ini. Ah, betapa Ia begitu menjaga makhluknya. Dan betapa Ia membuat sistem alam
dengan begitu sinergis.
Waktu menyelamatkanku. Akhirnya
Aku bisa keluar dari situasi yang tak bersahabat itu. Situasi yang tak
bersahabat dengan hatiku lebih tepatnya. Keluar, namun efeknya masih terasa
hingga kini. Ya Allah, ini kali pertama aku dihadapkan pada situasi seperti
itu. Menyiksa. Sungguh menyiksa. Tiba-tiba kemampuan otak kanan ini mengembara
jauh. Aah, sudah hentikan. Semoga kekacauan ini hanya terjadi padaku saja.
Semoga dia baik-baik saja. Semoga dia tak bisa menangkap sinyal aneh dariku.
Semoga dia tetap bisa menjaga segala hal
baik yang ada padanya.
So?
...
...
No comments:
Post a Comment